Video
tersebut menayangkan aktivitas kehidupan siswa pada abad 21, dimana proses
pembelajaran siswa telah berlangsung disemua kegiatan siswa, baik di sekolah maupun
di luar sekolah sudah padat akan pemanfaatan teknologi digital. Siswa terlihat
dari mulai bangun tidur sampai mau tidur kembali sudah bersentuhan langsung
dengan teknologi. Proses pembelajaran siswa berlangsung secara mandiri, siswa
mampu belajar dengan adanya teknologi yang mendukungnya. Kemampuan siswa belajar mandiri terlihat dari
kemampuan menyelesaikan masalah-masalah dalam pembelajaran. Selain itu, para
siswa antusias mengikuti pembelajaran, termotivasi, aktif dan kreatif, mampu
berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik. Orang tua sebagai pendukung
kegiatan belajar siswa di rumah juga memegang peran peting dalam pengawasan
anak agar mereka kemapanan dalam hal memanfaatkan teknologi sebagai sumber
belajar, sehingga tidak disalahgunakan ke hal-hal negatif.
Guru
pada video tersebut terlihat sudah mampu mendesain pembelajaran sesuai dengan
karakteristik pembelajaran abad 21 dan karakteristik para siswanya. Guru
terampil dalam mengejewantahkan kompetensi yang dimiliki dengan memanfaatkan
teknologi digital, sehingga dapat
mengarahkan para siswa dengan baik, memberikan pembelajaran yang menajdikan
siswa aktif, menampilkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran dan menggunakan
media digital dengan baik dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
karakter peserta didiknya. Pembelajaran yang dilaksanakan berhasil menjadikan
siswa sebagai pusat kegiatan belajar (teacher
centered). Siswa belajar difasilitasi dengen teknologi dan diajak belajar
di dalam kelas, ruang paktik dan di luar kelas. Guru sudah menampilkan
kompetensi pedagogik yang matang pada mata pelajaran yang diampu. Guru telah
membangun dan membuat siswa merasa percaya diri dan mandiri dalam pembelajaran.
Guru mampu memposisikan diri sebagai teman dalam pembelajaran, sehingga
terbangun komunikasi yang baik baik dengan guru maupun dengan teman sejawat.
Kompetensi pedagogi merupakan kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran seperti memahami karakteristik siswa,
kemampuan merencanakan pembelajaran, melaksanaan pembelajaran, mengevaluasi
hasil belajar, serta kemampuan mengembangan ragam potensi siswa. Kompetensi
pedagogi guru abad 21 tidak cukup hanya mampu menyelenggrakan pembelajaran
seperti biasanya, guru dituntut untuk adaptif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta mampu memanfaatkannya
dalam proses pembelajaran, artinya kemampuan guru khususnya digital literasi
perlu terus untuk ditingkatkan. Guru dituntut untuk beralih dari pembelajaran
yang bersifat tradisional ke pembelajaran yang bersifat inquiri, pembelajaran
yang berpusat pada siswa, pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk
berpikir inovatif dan kreatif dengan mengintegrasikan teknologi infromasi yang
tengah berkembang.
Berdasarkan tayangan video tersebut maka
kompetensi pedagogik guru pada abad 21 harus terus dikembangkan terlebih pada
penguasaan guru pada perancangan, mengembangkan, mengaplikasikasikan, dan
mengevaluasi pembelajaran yang syarat akan pemakaian teknologi informasi
digital. Dalam mengembangkan pembelajaran abad 21, guru dituntut merubah pola
pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru (teacher centred) menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centred) karena sumber
belajar melimpah bukan hanya bersumber guru, sehingga peran guru menjadi fasilitator,
mediator, motivator sekaligus leader dalam proses pembelajaran. Dalam
mengelola pembelajaran guru abad 21 mencakup kemampuan menyusun perencanaan
pembelajaran, melaksanaan pembelajaran, penilaian prestasi belajar siswa, dan
melaksanaan tindak lanjut hasil penilaian dengan prinsip-prinsip pembelajaran
kekinian (digital age). Perencanaan pembelajaran yang disusun dengan
terlebih dahulu guru memahami karateristik siswa, memahami berbagai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, mengintegrasikan aneka sumber belajar
berbasis digital dan non-digital, mengintegrasikan pembelajaran dengan
teknologi, memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan potensi dan
karakter siswa serta pilihan metode yang berpusat pada siswa (student
centred). Pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan berpusat pada siswa (student centered), hal ini tentu
berpengaruh pada pilihan metode pembelajaran yang lebih menekakanan siswa aktif
seperti pembelajaan berbasis proyek (PBL), pembelajaran kooperatif (CL),
pembelajaran kontektual (CTL) dan lain-lain. Pelaksanaan penilaian harus dapat
mengukur kemampuan siswa secara menyeluruh mulai hari proses sampai dengan
hasil belajar.
Karateristik siswa abad 21 sangat berbeda
dengan siswa era sebelumnya. Pada abad 21 ini seseorang harus memiliki
keterampilan 4 C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and
Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Keteampilan ini sudah
semestinya tercermin dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh seorang
guru. Keterampilan Abad 21 dapat di integrasikan dalam pelaksanaan
pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-benar
meningkatkan keterampilat tersebut. Karena itulah menjadi keharusan kemampuan
pedogogi guru menyesuaikan dengan karateristik dan keterampialn yang diperlukan
di abad 21. Siswa di abad 21 adalah siswa yang akan aktif akan perkembangan
teknologi digital. Guru sebagai
seseroang yang mempunyai kompetensi pedagogik haruslah mampu menerima bahwa
pembelajaran juga harus dialihkan kepada pembelajaran yang memakai media-media
digital agar siswa lebih aktif dalam mengasah keterampilan dan meningkatkan
belajar untuk dapat mengatasi tantangan
global. Guru di abad 21 ini diharapkan mampu mendesain, mengembangkan
pengalaman belajar secara autentik melalui pengalaman belajar dengan
menggunakan media pembelajaran terkini untuk mengoptimalkan pengembangan
pengetahuan, keterampilan dan prilaku siswa, memotivasi siswa agar terus
belajar sepanjang hayat dan dimana saja dan mengajak siswa untuk berpikir metakognitif.
Selain itu, perkembangan abad 21 mengharapkan guru di abad 21 terus meningkatkan
kompetensi pedagogiknya dalam hal menunjukkan seorang guru yang professional
yang inovatif di lingkungan yang global dan digital dengan menampilkan
kemampuan menggunkan teknologi digital dalam melaksanakan proses transfer ilmu
baik dalam kelas maupun di luar kelas pembelajaran.
Pengembangan profesi guru dari aspek
kemampuan pedagogi perlu untuk ditingkatkan dengan berbagai strategi dan bentuk
kegiatan. Strategi dan bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan pedagogi ini seperti kegiatan seminar, workshop, dan
pelatihan-pelatihan yang diselenggrakan oleh lembaga profesi guru, forum guru
(KKG), konsorsium, perguruan tinggi, swasta maupun pemerintah dalam hal ini
dinas pendidikan.
No comments:
Post a Comment