ini kutipannya sedikit
Ayah Andi berasal dari Makassar,
sedangkan Ibu Andi berasal dari Jawa. Mereka berasal dari daerah yang berbeda.
Mereka tetap saling menyayangi dan menghormati tanpa mempermasalahkan asal
daerah. Mereka menyadari bahwa meskipun berbeda daerah tetapi, mereka tetap
satu nusa, satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
Perbedaan bukanlah merupakan kendala
bagi kita. Jadikanlah perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa kita. Perbedaan
dapat kita satukan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Seperti yang
dilakukan oleh para pejuang kita dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Semangat
perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam. Perlawanan
persenjataan yang gagal, diubah dengan menjadi perlawanan berorganisasi, yaitu
membentuk perkumpulan-perkumpulan.
Oleh karena itu, para pemuda
Indonesia membentuk organisasi atau perkumpulan di daerah-daerah seluruh
Nusantara.
Organisasi-organisasi tersebut
antara lain: Jong Java (Pemuda Jawa), Jong Sumatranen Bond (Pemuda Sumatra),
Jong Ambon (Pemuda Ambon), Sekar Rukun (Pemuda Sunda), Pemuda Kaum
Betawi.
Terbentuk juga perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan agama seperti Jong
Islamiten atau Pemuda Islam dan Permuda Kristen.
Organisasi-organisasi pemuda itu,
masih jauh dari harapan, karena masih bersifat kedaerahan dan masih kurang
menunjukkan rasa persatuan. Hal ini dibuktikan pada waktu penyelenggaraan Kongres
Pemuda I tanggal 30 April 1926. Dalam pembicaraan Kongres
Pemuda I kepentingan
daerah masih sangat menonjol. Sehingga pada saat itu masih sulit untuk
membentuk kebulatan tekad dalam mencapai Indonesia bersatu.
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober
1928 berlangsung dengan suasana semangat persatuan dan kebangsaan. Tekad pemuda
sangat mendambakan persatuan dan kesatuan di antara mereka. Pemerintah kolonial
Belanda merasa sangat khawatir melihat keadaan tersebut. Suasana sidang cukup
tegang karena dijaga oleh pemerintah kolonial Belanda.
Di Gedung Kramat 106 Jakarta, tempat
berlangsungnya sidang tersebut, para pemuda yang datang tidak menunjukkan
pemuda dari asal suku bangsa. Mereka menyebutnya Pemuda Nasional. Sehingga
apabila dilihat, para peserta sidang yang berada di gedung Kramat 106 tersebut
sudah menunjukkan “Bhinneka Tunggal Ika” (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Dalam Kongres Pemuda II Sugondo
Joyopuspito terpilih sebagai ketua dan dibantu oleh Moh. Yamin sebagai
sekretaris.
Semangat persatuan dan kebangsaan
semakin menggelora di hati para pemuda setelah mendengar lagu “Indonesia Raya”
oleh Wage Rudolf Supratman, dengan gesekan biolanya. Dengan demikian, lagu
Indonesia Raya pertama dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung
Indonesiache Clubgebouw (Sekarang Gedung Sumpah Pemuda) jalan Kramat Raya 106
Jakarta. Bendera merah putih tidak dapat dikibarkan dalam kongres karena
dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda. Bendera merah putih hanya diwujudkan
dalam bentuk hiasan ruangan.
Setelah mendengar pidato dari para
tokoh pemuda dalam sidang pertama sampai ketiga tanggal 27 sampai 28 Oktober
1928, rapat mengambil keputusan yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda.”
Maksudnya bertanah air yang satu,
tanah air Indonesia, yaitu meskipun bangsa Indonesia bertempat tinggal
berpencar-pencar, di wilayah Indonesia, ada yang di Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Papua dan sebagainya namun, merupakan satu tanah air, yaitu tanah air
Indonesia.
Berbangsa yang satu bangsa
Indonesia, maksudnya meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku
bangsa, tetapi merupakan satu bangsa Indonesia. Suku bangsa Indonesia, misalnya
suku Jawa, suku Batak, suku Dayak dan sebagainya. Setiap suku bangsa memiliki
adat kebiasaan yang berbeda.
Menjunjung bahasa persatuan, yaitu
bahasa Indonesia. maksudnya tiap daerah memiliki bahasa daerah sendiri tetapi, mereka
mempunyai bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
No comments:
Post a Comment