Siswa kelas VI siap dengan pakaian dan peralatan untuk ngayah pagi ini. tidak hanya siswa, namun guru juga akan bersama-sama ikut menghaturkan bakti "ngayah" dengan hati suci.
Setiap insan hendaknya melaksanakan dharma negara dan dharma agama. Dharma agama kita lakukan dengan melaksanakan kewajiban menjalankan proses pembelajaran dan pendidikan sesuai aturan di sekolah. Dharma agama dilakukan dengan menjalankan kewajiban sesuai dengan ajaran agama, seperti kegiatan sosial, pengabdian masyarakat dan kegiatan ngayah di Pura.
Kegiatan ngayah adalah kegiatan yang sangat mulia. Pengertian secara konsepnya adalah membantu yang biasanya kepentingan publik dengan sangat ikhlas tanpa paksaan dan imbalan serta dilandasi dengan kesucian hati. Jadi kegiatan ngayah memberikan pendidikan luhur kepada anak-anak kita.
Mereka anak-anak kelas VI dan para guru-guru. Tidak hanya mereka, tetapi ada warga masyarakat dari berbagai dusun yang ngayah di pura untuk mempersiapkan upacara.
Kegiatannya adalah membantu persiapan dan kelancaran pelaksanaan upacara, mulai dari bersih-bersih, membuat sarana upacara. Terlihat mereka setelah bersih-bersih semua anak laki-laki membuat "klakat".
Perempuannya majejahitan untuk sarana upacara bersama guru-guru yang perempuan. Sementara guru-guru yang laki-laki berada di tempat berbeda ngayah membuat katik.
semuanya ceria sambil tertawa, tidak ada yang saling iri, benci atau lainnya. Yang ada hanya aura positif-positif.
Pada akhirnya kita diberikan "nunas paica" makan bersama di tempat yang disediakan. Kemudian melanjutkan ngayah dan merapikan semua sarana kemudian 'mepamit'.
Pengalaman seperti ini tidak akan mereka dapatkan jika mereka tidak menjadi siswa. Karena di dalam masyarakat sangat jarang anak-anak ngayah seperti ini. Dalam kesempatan ini juga adalah ruang guru untuk mengajarkan budi pekerti. Mereka merasa sangat senang dan penuh ceria sampai akhir ada pertanyaan saat mepamit, "besok kita ngayah lagi ya pak, ya buk???"
No comments:
Post a Comment