BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Limbah
merupakan hasil buangan dari aktifitas atau proses produksi dalam kegiatan
sehari-hari yang pada konsentrasi tertentu dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan apabila tidak ditangani dengan tepat. Pada dasarnya limbah dibagi
atas limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah dapat
membusuk karena mampu diolah oleh tanah, sedangkan limbah anorganik merupakan
limbah yang tidak dapat membusuk dan tidak dapat diolah sempurna oleh tanah.
Contoh dari limbah organik yaitu sisa-sisa makhluk hidup, daun-daunan, kotoran
binantang dan yang laiannya. Contoh limbah anorganik diantaranya plastik, kaca,
baterai, dan lain-lain.
Plastik
merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang
cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah plastik ini sangat sulit untuk
diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh
karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun
konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan
tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang
berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik, seperti botol minuman dan
kantong belanjaan bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.
Seiring
dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Buktinya
adalah semakin banyak makanan dan minuman konsumsi kita menggunakan bahan
pembungkus plastik. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak
terelakkan. Komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah
tangga adalah sekitar 9,3% dari total sampah rumah tangga. Jumlah tersebut akan
terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain
tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air,
maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan.
Bayangkan saja jika setiap orang per harinya menggunakan 3 botol plastik atau
kantung plastik, maka aka nada akan ada 90 botol plastik yang seringkali
dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka
akan terkumpul 90×125 juta=11250 juta botol plastik yang mencemari lingkungan.
Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat
menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun
fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa botol
dan kantung plastik kemana-mana. Dilain hal, apabila kita sadar, kita juga mampu
berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse), mengurangi penggunaan (reduce), atau bahkan lebih bagus lagi jika
kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).
Jika limbah
botol plastik yang berada di lingkungan terus bertambah, sedangkan tindakan
untuk penanggulangan limbah tersebut belum ada. Apakah yang akan terjadi dengan
bumi ini beberapa tahun mendatang? Dalam hal inilah dibutuhkan daya pikir
kreatif bagaimanakah cara mengolah limbah plastik yang berada di lingkungan
kita menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Di negara Indonesia
pada umumnya limbah botol plastik dimanfaatkan dengan cara pemakaian ulang.
Sebagai contoh, botol platik yang sudah tidak terpakai bisa digunakan sebagai
pot bunga atau untuk menanam tanaman bonsai, cabai, tomat dan semacamnya yang
memungkinkan untuk ditanam dalam wadah kecil. Cara tersebut mungkin dirasa
kurang memberi manfaat yang signifikan dalam mengurangi limbah botol plastik
yang berada pada lingkungan, karena seperti yang telah disebutkan diatas
perkembangan teknologi semakin mendorong meningkatnya konsumsi botol plastik
oleh masyarakat. Hal tersebut di atas harus diimbangi dengan peningkatan
pemanfatan botol plastik secara tepat. Misalnya saja botol plastik yang berada
dalam lingkungan sekitar kita maanfaatkan kembali dalam bentuk lain yang lebih
menarik atau dibuat kerajinan tangan, sehingga hal tersebut akan membuka
peluang bisnis yang menguntungkan dan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari
botol plastik tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana cara
pemanfaatan limbah botol plastik sebagai usaha kerajinan yang berniai ekonomis?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penuisan karya tulis ini adalah untuk mengatahui cara pemanfaatan
limbah botol plastik sebagai usaha kerajinan yang bernilai ekonomis.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat
penulian karya tulis ini adalah memperkaya khasanah pengetahuan tentang usha
kreatif yang bernilai ekonomis sebagai salah satu mengurangi terjadinya
kerusakan lingkungan. Selain itu, karya tulis ini juga memberikan kesempatan
untuk turut serta dalam menyumbangkan pemikiran dalam pemanfaatan limbah botol
plastik yang terbuang percuma. Dilan hal, penulisan karya tulis ini dapat
menjadi salah satu sumber referansi untuk pengembangan karya inovatif yang
bernilai ekonomis yang sekaligus menanggulangi terjadinya kerusakan lingkungan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI
PENULISAN
2.1 Kajian
Teoritis
2.1.1 Limbah Botol Plastik
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah padat lebih
dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara
kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa
anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Limbah botol plastik merupakan hasil buangan berupa botol
plastik yang tidak digunakan lagi. Berdasarkan sifatnya limbah botol plastik
merupakan sampah anorganik, yaitu sampah tidak mudah membusuk atau sampah tidak
terurai (undegradable). Berdasarkan
bentuknya libah botol plastik merupakan sampah padat Non-biodegradable,
yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dilain hal, limbah
botol plastik dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara
ekonomi, sehingga disebut sebagai bagian dari Non-biodegradable Recyclable.
2.1.2 Usaha Kerajinan Kreatif yang Bernilai
Ekonomis
Usaha merupakan kegiatan dengan mengerahkan tenaga atau
badan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan, kerajinan merupakan sebutan bagi
suatu benda hasil karya seni manusia. Kata “kerajinan” berasal dari kata
'rajin' yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh keterampilan tangan.
Kerajinan terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan
atau benda seni maupun barang pakai. Dan kreatif atau daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang
melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan
(concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang
sudah ada. Dengan demikian usaha kerajinan kreatif adalah serangkaian kegiatan
untuk menghasilkan suatu benda hasil karya seni manusia dengan melibatkan
pemunculan gagasan atau anggitan
(concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang
sudah ada.
Nilai ekonomis yang dimaksud adalah benda hasil karya seni
tersebut memiliki nilai jual dipasaran. Tidak hanya menarik dan hanya seni,
tetapi bisa membatu manusia dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dijual.
2.2 Kerangka Berpikir
Seiring
berkembangnya zaman dan teknologi, penggunaan botol plastik untuk memenuhi
kebutuhan manusia sehari-hari semakin bertamah. Kebutuhan botol plastik sebagai
tempat air minum setiap hari terus bertambah. Tidak jarang dalam beberapa
keluarga mengonsumsi air kemasan botol plastik dalam kesehariannya karena tidak
ada sumber air bersih untuk dikonsumsi. Setelah diminum, botol tersebut
terbuang begitu saja menjadi sampah yang tidak bernilai.
Apabila hal
ini terus terjadi, maka keberadaan botol plastik tersebut akan mencemari
lingkungan. Pencemaran lingkungan tidak akan terkendali. Hal ini diakibatkan
karena limbah botol plastik tersebut sangat sulit diuraikan dan membutuhkan
waktu yang sangat lama agar teruari sempurna oleh tanah. Selain itu, bahan
botol plastik juga mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kelestarian
lingkungan dan hidup manusia.
Beberapa
solusi yang ditawarkan yaitu dengan cara mendaur ulangnya. Namun, sangat jarang
kita temukan masyarakat yang peduli untuk mengumpulkan dan mendaur ulangnya.
Meskipun ada, itu hanya para pemulung yang hanya terbatas di tempat-tempat
tertentu. Ada juga yang menggunakan sebagi pot tempat tanaman, itupun hanya
terbatas beberapa botol saja, sementara botol-botol lainnya tetap menjadi
limbah yang mencemari lingkungan. Dengan demikian, perlu dicarikan solusi lain
yang mampu menambah nilai ekonomis limbah botol plastik tersebut.
Salah satu
solusi yang tepat adalah mengubah limbah botol plastik tersebut menjadi barang
kerajinan kreatif, sehingga akan mampu menambah nilai ekonomisnya. Pemanfaatan botol
plastik menjadi barang kerajinan memerlukan kreatifitas dan nilai seni. Hal ini
dapat terwujud dengan terus berlatih dan mengembangan kreativitas yang kita
dimiliki.
2.3 Metodologi Penulisan
Metode yang
digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah telaah pustaka dan observasi.
Telaah pustaka dilakukan dengan mengkaji berbagai referensi tentang pemanfaatan
limah botol plastik menjadi barang kerajinan. Pelaksanaan telaah pustaka memanfaatkan
bebagi sumber, seperti internet, buku-buku, dan ensiklopedia. Sedangkan
observasi dilakukan dengan pengamatan langsung mengenai pemasaran usaha
kerajinan limah botol plastik di beberapa toko. Pengamatan juga dilakukan terkait
nilai-nilai seni yang dimiliki oleh beberapa hasil kerajinan tersebut.
BAB
III
PEMBAHASAN
Obat Pengering Luka Jahitan
ReplyDeleteObat Sakit Syaraf Kejepit Tulang Belakang