Friday 27 March 2020

MATERI TAMBAHAN KELAS 2 TEMA 7- KATA SAPAAN

Pengertian Kata Sapaan
Kata sapaan adalah sebuah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau pihak kedua, baik itu tunggal ataupun jamak.

Ciri Ciri Kata Sapaan
Kata sapaan itu tak mempunyai penbendaharaan kata sendiri tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan nama diri dan kata nama perkerabatan.

Jenis Kata Sapaan
Kata sapaan terdiri beberapa jenis, seperti berikut ini.
  1. Kata sapaan yang menunjukkan hubungan kerabat seperti kakek, nenek, bapak (ayah), ibu, paman, bibi, abang, kakak, adik, ananda, mas, mbak.
  2. Kata sapaan yang berbentuk kata ganti seperti kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, nona, dan sebagainya.
  3. Kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka yang mulia, yang terhormat, dan lain-lain.
  4. Kata sapaan yang diikuti nama seperti saudara Hasan, bapak Susanto, ibu Amir, dan sebagainya.



Jenis Kalimat Sapaan
Dibawah juga harus di Perhatikan contoh dari kalimat sapaan yang ada beriikut ini
  1. Sapaan hormat, Misalnya seperti: Selamat Siang tuan
  2. Sapaan biasa, Misalnya seperti: Hay Bang/Kak!
  3. Sapaan kasar, Misalnya seperti: Hay Pemalas!


Tata Cara Penulisan Kata Sapaan
Penggunaan sebuah kata sapaan sangat terikat pada sebuah adat-istiadat setempat, adat kesantunan, dan juga situasi serta kondisi percakapan pada suatu tempat. Itu sebabnya, kaidah kebahasaan tersebut juga sering terkalahkan oleh adat kebiasaan yang berlaku pada suatu daerah tempat bahasa Indonesia tumbuh serta juga berkembang. Namun, yang perlu kita garis bawahi dalam hal ini adalah bagaimana cara penulisan kata kekerabatan yang digunakan adalah sebagai kata sapaan, yakni ditulis dengan huruf awal yaitu huruf kapital.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam sebuah pedoman umum, dijelaskan tata cara penulisan dalam kata kalimat sapaan, antara lain yaitu:

  1. Huruf kapital itu digunakan yaitu sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti misalnya saudara, bapak, ibu, kakak, paman, kakek, nenek,adik, om, tante, yang dipakai di dalam  penyapaan atau juga pengacuan.Contohnya: Berapa harganya, Bu / Pak / Bude / Pakde / Kak / Bang?
  2. Huruf kapital tersebut tidak digunakan sebagai huruf pertama kata penujuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam sebuah penyapaan serta pengacuan.Contohnya: Untuk beberapa hari kedepan dia tinggal di rumah kakeknya atau Pamannya sendiri.
  3. Huruf kapital tersebut dipakai sebuah sebagai kata ganti Anda.Contohnya: Sekarang anda tinggal dimana ya?


Contoh Kata Sapaan
Perhatikan contoh berikut!

(1)   Ibu bertanya, “Pukul berapa Ayah akan berangkat ke Jakarta?”
Kata ayah pada kalimat di atas adalah kata sapaan yang digunakan sebagai penyapaan karena digunakan untuk menyapa orang kedua (orang yang diajak berbicara). Kata sapaan ini harus ditulis dengan huruf kapital.

Perhatikan pula penggunaan kata ayah pada kalimat berikut:

(2) Ayah berkata, “Sampaikan kepada ibu, hari ini, ayah akan terlambat pulang dari kantor.”
Kata ayah pada kalimat (2) di atas digunakan untuk menyapa orang pertama (diri pembicara sendiri) sehingga tidak termasuk sebagai penyapaan. Demikian pula dengan kata ibu pada kalimat tersebut bukan sebagai penyapaan karena mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan). Menurut EyD, penulisan kata seperti ini tidak boleh diawali dengan huruf kapital.

Perhatikan lagi penggunaan kata ayah pada kalimat (3) berikut ini!

(3)  Kita harus menghormati ayah yang telah memperjuangkan hidup kita.
Kata ayah pada kalimat (3) di atas mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan) sehingga tidak digunakan sebagai penyapaan. Kata seperti ini penulisannya juga tidak perlu diawali dengan huruf kapital.

Selain sebagai penyapaan, kata sapaan yang digunakan sebagai pengacuan awal katanya juga harus ditulis dengan huruf besar, seperti pada contoh berikut ini.

(4) Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
(5) Esok kami akan mengunjungi Ibu Saniah yang sakit.

No comments:

Post a Comment